aktivitas merapi dan kondisi gunung merapi terkini.
Gunung
merapi dan Penyebab gunung merapi meletus
Gunung merapi
Merapi kembali meletus sabtu 30 oktober 2010, kali ini
teramat dahsyat. Warga di lereng gunung dikejutkan oleh suara ledakan di puncak
Merapi yang memekakkan telinga. Ledakan kali ini jauh lebih besar dari pada
letusan merapi beberapa tahun silam dan energi yang dikeluarkan saat letusan
merapi kali ini 3x lebih dahsyat dari letusan merapi 2006.
Kepala Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, menggambarkan situasi tadi
malam dengan dua kata: seram dan panik. “Tinggi asap 3,5 kilometer, warna
hitam. Masyarakat panik karena Merapi tak pernah bikin petasan sebesar itu,
Dalam laporan aktivitas
Merapi yang diperoleh VIVAnews, Surono menjelaskan, telah terjadi letusan
berupa awan panas besar berdurasi maksimum 22 menit. “Berdasarkan hasil
pemantauan instrumental, dan visual, sampai dengan pukul 03:00 WIB menunjukkan
aktivitas vulkanik masih tinggi,” kata Surono. Pasca letusan merapi dini hari
tadi kini jogjakarta kehujanan abu debu vulkanik dari merapi yang menyebabkan
jarak pandang menjadi sempit, warga dmiinta untuk berhati hati dan menggunakan
masker. Abu vulkanik tebal terlihat menutupi kawasan Jalan Kaliurang hingga
lokasi wisata Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Situasi ini menimbulkan
minimnya jarak pandang bagi para pengendara serta polusi udara akibat abu
vulkanik yang terhempas saat kendaraan melewatinya
Ditambahkan dia, sampai
saat ini, status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat ‘awas’ (level
4). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana meminta agar daerah rawan bencana
III, khususnya di sekitar alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam jarak
radius 10 kilometer, dikosongkan.
Penduduk Sleman, Yogyakarta,
serta Magelang dan Klaten di Jawa Tengah yang tinggal dekat dengan Merapi
diminta mengungsi di daerah-daerah aman.
Bangsa Indonesia kini
tengah dilanda bencana bertubi-tubi. Salah satunya yang akan saya bahas kali
ini mengenai meletusnya gunung Merapi yang mengakibatkan banyak korban
meninggal karena awan panas dan juga korban pengungsian lainnya yang telah
kehilangan banyak harta benda dan juga sanak saudara mereka. Kita sebagai warga
Indonesia ikut merasakan beratnya penderitaan yang harus dihadapi masyarakat
akibat letusan Gunung Merapi.
Hingga kini jumlah warga
yang harus mengungsi dari rumahnya sudah hampir mencapai 200.000 jiwa. Mereka
untuk sementara harus tinggal di tempat yang sangat terbatas fasilitasnya.
Angka 200.000 jiwa jelas bukan angka yang kecil. Kalau saja setiap orang sekali
makan membutuhkan 50 gram beras, maka satu hari dibutuhkan sekitar 30 ton beras
untuk makannya para pengungsi. Belum kita bicara soal lauk pauknya.
Selain pangan, para
pengungsi membutuhkan pakaian untuk berganti. Mereka butuh selimut ketika malam
menjelang agar tidak kedinginan. Mereka membutuhkan juga kamar mandi untuk
membersihkan diri. Ini semua menuntut penanganan yang tidak ringan. Bahkan
tidak salah apabila kita katakan membutuhkan kerja besar. Membutuhkan sebuah
organisasi yang profesional, karena yang harus ditangani adalah manusia yang
hidup.
Ancaman lebih lanjut yang
harus diantisipasi adalah ketika hujan kelak datang. Sedimentasi yang tertimbun
di atas gunung akan terbawa turun ke bawah dan ini akan menjadi kekuatan yang
juga bisa mengancam jiwa masyarakat banyak. Letusan Gunung Merapi yang terus terjadi
tidak hanya mengancam kehidupan mereka yang tinggal di sekitar kaki gunung.
Dampak dari bencana mulai dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas. Kegiatan
ekonomi di Yogyakarta misalnya, menurun tajam akibat kondisi alam yang sangat
tidak bersahabat.
Selain itu juga meletusnya gunung merapi memberi dampak positif dan negatif
,sebagai berikut :
Dampak Positif meletusnya gunung merapi
·
Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi,
sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk
pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
·
Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan
domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus
·
Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata
pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang
telah dingin.
·
Aktifitas gunung api dapat menghasilkan
geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
·
Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat
menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti
belerang, batu pualam dan lain-lain.
Dampak Negatif meletusnya gunung merapi
·
Merusak pemukiman warga sekitar bencana
·
Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
·
Menyebabkan gagal panen
·
Matinya infrastruktur
·
Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga
sekitar bencana
·
Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak
terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
·
Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak
dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan
Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati
·
Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik
terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
Penyebab gunung merapi meletus
Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang
di lapisan lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu
1100-1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan
meningkatnya kedalaman. Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel
magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di
atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di
atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang khas terbentuk menjadi
banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal
tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi. Konveksi aliran ini banyak
terdapat di dalam mantel dan bergerak seperti ban berjalan, mampu bergerak
seluas kerak bumi. Untuk alasan ini, dibagi menjadi banyak lempeng kerak yang
bergerak antara satu dengan lainnya beberapa centimeter setiap tahun. Hanya
tepi lempeng kerak ini merupakan daerah lemah dan tidak stabil dari kerak bumi
di mana magma dari mantel dengan mudah dapat muncul untuk membentuk gunung
berapi.Kerak bumi adalah terpendek (hanya Km 5-10) kedekatannya dengan dasar
laut dan tebal paling di bawah pegunungan gunung utama, tapi sebagian besar
terbentuk atau masih sedang terbentuk hari ini hanya sepanjang batas antara dua
lempeng kerak dimana terjadi tabrakan antara satu dengan yang lain. Jadi, salah
satu dari dua lempeng (A) mereda/menyurut dan bergerak ke bawah lempeng lain
(B), tenggelam di dalam mantel dan meleleh menjadi kurang padat; magma baru ini
memberikan kontribusi mendorong tepi lempeng kerak B ke atas dan membentuk
kisaran gunung (pegunungan), sejajar dengan tepi kerak. Ini adalah apa yang
terjadi pada lempeng India dengan menabrak dan kembali normal di bawah lempeng
Asia dan hasil dari tekanan besar adalah pegunungan Himalaya dan dataran tinggi
Tibet.Hal yang sama terjadi di sepanjang pantai barat seluruh Amerika, di mana
kerak samudra Pasifik menyurut di bawah lempeng benua Amerika untuk membentuk Pegunungan
Andes dan Rocky.
Hanya di sini, ada banyak kesalahan dan celah dalam kerak bumi,
yang disebabkan oleh tekanan yang cenderung membengkok dan akibatnya banyak
gunung berapi.Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama
karena magma melintasi lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan
di sepanjang jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas
seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika magma naik sepanjang
lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma
membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan tekanan
yang diberikan ke atas oleh lava.Penting untuk diketahui bahwa magma meletus
dari gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari ruang
magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam kerak bumi.
Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi,
langsung berhubungan dengan kawahnya.Viskositas magma sangat penting untuk
menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang paling
kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung memadat segera
setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini
cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat
pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya
merupakan langkah pertama menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah
beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas, cepat atau lambat cenderung
membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya
mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.Kerasnya
letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas
yang dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama
sejumlah abu, bara dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung
yang hancur oleh ledakan. Ini membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar
dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi dan membentuk
awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
Aktivitas gunung merapi
sekarang
Merapi hari ini, Menurut kabar terkini seputar aktivitas merapi. dikabarkan
merapi kembali mengelurkan lava pijar dan kembali membuat kubah lava
baru dan hal ini membuat warga sekitar lereng gunung merapi melakukan ronda untuk
mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, dan dikabarkan bawah Puncak
Gunung Merapi, jika di pantau samapai dengan dini hari tadi terus Mengelurkan
lava pijar yang berwarna merah terang. Dimana Lava merah terang tersebut
bergerak ke arah Kali Gendol, Daerah IstimewaYogyakarta (DIY). Gunung
Merapi kembali memuntahkan awan panas atau kerap disebut wedhus gembel. Pukul
08.15 WIB, awan panas mengarah ke barat yakni ke Magelang dengan radius 1 km.
Awan panas itu keluar tanpa diawali dengan dentuman. Letusan terkini gunung
merapi tadi pagi entah merupakan letusan yang ke berapa dari merapi. Gelombang
lava pijar ini terlihat jelas di Deles, Klaten, Jawa Tengah, yang berjarak
sekira lima meter dari puncak Gunung Merapi. Luncuran lava ini
membuat warga terus berjaga-jaga. “Sambil melihat keindahan lava pijar,
sekaligus berjaga-jaga kalu terjadi sesuatu ,” kata Paijo, warga Sidorejo, Rabu
(3/11/2010), dini hari. pagi hari tadi merapi meletus lagi. kembali meletusnya
gunung merapi juga menjadi headlines di mana mana.Awan panas yang dimuntahkan
Merapi ke arah Magelang pagi ini tidak membuat warga di sekitar Posko Utama
Pakem, Sleman, Yogyakarta, panik. Begitu pula dengan ratusan pejabat yang
tengah menyambut kedatangan Presiden SBY di posko yang berjarak 16 km dari
Merapi tersebut. Meski sebagian warga takut akan guguran lava pijar, justru
Joko Saptono menikmatinnya dan mengabadikan dengan kamera handphone.
“Takut sih takut, tapi ini langka dan jarang terjadi,” kata Joko. Nantikan
terus berita terkini seputar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar